BILA KUBUR DI SANJUNG
Sesungguhnya Allah ta’ala menyifati Rasulullah sebagai sosok manusia yang memiliki sifat kasih sayang terhadap ummat, amat terasa berat hati beliau, apa yang menimpa ummatnya. di dunianya maupun di akhiratnya. Oleh karena itu, segala sesuatu yang dapat mendekatkan diri kepada surga dan menjuhkannya dari neraka telah beliau sampaikan semuanya. karna dorongan sifat beliau inilah sehingga beliau berwasiat, agar ummatnya tidak mengikuti jejak langkah orang kafir dan orang-orang musyrik dalam bentuk apapun juga. diantaranya adalah larangan beliau untuk menyajung kuburan, mengagungkannya bahkan sampai kepada derajat ketuhanan, sebagaimana yang kita saksikan sekarang ini Wal iyadzu billah. dalam rangka saling menesehati, kami hadirkan pembahasan ini kepada kaum muslimin. sebagai wujud kasih sayang sesama kaum muslim. maka renungkanlah wasiat rasulullah berikut.
LARANGAN RASULULLAH MENYANJUNG KUBURAN
Banyak sekali hadis-hadis rosululloh yang melarang seseorang untuk menyajung atau mengagungkan kuburan. Diantaranya beliau bersabda:
إِنِّيْ أَبْرَأُ إِلَى اللَّهِ أَنْ يَكُوْنَ لِيْ مِنْكُمْ خَلِيْلٌ. فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ إِتَّخَذَنِيْ خَلِيْلاً كَمَا اِتَّخَذَ إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلاً . وَ لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذاً خَلِيْلاً لاَتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ خَلِيْلاً . أَلاَ وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كاَنُوْا يَتَّخِذُوْنَ قُبُوْرَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ أَلاَ فَلاَ تَتَّخِذُوْا الْقُبُوْرَ مَسَاجِدَ فَإِنِّيْ أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَالِكَ
”Sesungguhnya Aku berlepas diri kepada Allah (dengan menolak anggapan) bahwa Aku memiliki seorang kholil (kekasih) diantara kalian. karena sesungguhnya Allah telah menjadikan Aku sebagai kekasihnya, sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasihnya pula. Kalau seandainya Aku (di izinkan) mengambil kholil (kekasih) niscaya Aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasihku, Ketahuilah, bahwa sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid (tempat ibadah). Maka janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai masjid, karena sungguh Aku melarang dari hal itu.” (HR.Muslim : 532).
Rasululloh melarang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah (masjid), karena ada hikmah yang sangat agung. bukan berarti tempat tersebut terkena najis atau kotoran-kotoran yang mengakibatkan batalnya sholat. namun beliau khawatir jangan sampai kuburan itu dijadikan berhala yang akan disembah manusia. oleh karena itu diakhir-akhir hayatnya. beliau berdoa, “Ya Allah! janganlah engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang di sembah. (HR Malik :1/172 dan di shohikan oleh al Albani dalam tahdziru assadid hal:18-19 )
Imam Syafi’i mengatakan: Aku membenci kalau ada makhluk yang diagungkan, sehingga kuburannya dijadikan masjid (tempat ibadah), karena Aku takut fitnah yang akan menimpa dia dan orang-orang sepeninggalnya. (Lihat Al umm. hal :317).
DI ANTARA BENTUK PENYANJUNGAN TERHADAP KUBURAN
Kalau kita perhatikan, maka cukup banyak sekali bentuk penyanjung terhadap kuburan yang dilakukan manusia sekarang ini. hanya saja kami akan menyebutkan beberapa diantaranya;
(1).Menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah (masjid)
Rasulullah sangat melarang keras akan hal ini, sampai menjelang akhir hayatnya, beliau mengingatkan sebagaimana dalam sebuah hadist, bahwa di saat-sat sebelum naza’ (meninggal dunia) beliau menutupkan kain diatas mukanya, lalu membukanya, sampai tatkala terasa tersesak napasnya, maka beliau bersabda;
لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُوْدِ وَالنَّصَارَى إِتَّخَذُوْا قُبُوْرَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
“Semoga Allah melaknat orang-orang yahudi dan nasrani, (dimana) mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah (masjid)”. (HR Bukhari :435)
beberapa ritual ibadah yang lain, sering kita lihat dilakukan disekitar kuburan diantaranya adalah sebagai berikut :
*berdoa atau sholat dikuburan. dengan anggapan bahwa, sholat dan berdo’a di sana lebih afdol dan lebih mustajab (terkabul) ketimbang berdo’a di tempat lain.
Rasulullah bersabda ;
اِجْعَلُوْا مِنْ صَلاَتِكُمْ فِيْ بُيُوْتِكُمْ, وَلاَ تَتَّخِذُوْاهَا قُبُوْرًا
“Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat sholat, dan jangan jadikan dia sebagai kuburan”.{HR muslim :208}
Berkata al Imam an Nawawy as Syafii: Maknanya, sholatlah kalian dirumah dan jangan jadikan rumah kalian itu sebagai kuburan (yang tidak pernah di dirikan sholat di dalamnya –red). karena kuburan bukan tempat sholat.{Lihat syarah shahih muslim: 4/400}
*membaca al qur’an dikuburan. dengan anggapan bahwa hal itu dapat bermanfaat bagi si mayyit.
Rasulullah melarang membaca al qur’an di kuburan sebagai mana dalam hadist yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah beliau bersabda:
لاَ تَجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ مَقَابْرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِيْ تُقْرَأُ فِيْهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ
“Janganlah jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syaiton akan lari dari rumah yang dibacakan didalamnya surat Al baqarah.{HR.muslim: 212}
Dalam hadist ini Rasulullah mengisyaratkan, bahwa kuburan bukanlah tempat membaca al qur’an menurut syariat, Oleh karna itu beliau mengkhususkan membaca Alqur’an hanya dirumah, dan melarang membacanya dikuburan, sebagaimana beliau mengisyaratkan pula bahwa kuburan itu bukan tempat sholat.{lihat Ahkamul janaiz karya Syeikh al Albani :242}
(2).Menjadikan kuburan sebagai tempat perayaan (‘ied)
Sungguh Rasulullah sangat melarang keras akan hal ini. dan beliau selalu berwasiat agar Jangan sampai kuburannya dijadikan sebagai tempat perayaan (ied), dengan sabadanya :
لاَ تَجْعَلُوْا قَبْرِيْ عِيْداً
“Janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan (’ied)” (HR Abu daud: 2542 Dan dishohikan aleh albany dalam shohihul jami’ :7226, 2/1211)
Maknanya janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai tempat perkumpulan, atau tempat ber i’tikaf disekitarnya.
Kaum jahiliyah menjadikan kuburan orang-orang sholeh sebagai tempat perayaan atau perkumpulan, mereka berkumpul lalu beri’tikaf disekitar kuburan tersebut. Sebagaimana hal itu terjadi pada kuburan al badawy atau selainnya. hal ini jelas, merupakan agamanya orang-orang jahiliyah. Apabila kuburan Rasulullah saja dilarang untuk berkumpul dan thowaf di sekitarnya, maka bagaimana lagi dengan kuburan selain beliau? {lihat Syarah masail jahiliyah: 234}.
(3).Memasang peneraang (lampu) atau semisalnya.
Merupakan perkara jahiliyyah yang dilakukan kebanyakan kaum muslimin, adalah mereka memasang penerang pada kuburan atau semisalnya, guna memudahkan orang-orang untuk berziarah. Hal ini tidak diperbolehkan dalam syariat islam. Karna hal itu akan menjadikan wasilah (sarana) menuju kepada kesyirikan.
Rasulullah bersabda:
لَعَنَ اللَّهُ زَائِرَاتِ الْقُبُوْرِ وَالْمُتَّخِذِيْنَ عَلَيْهاَ الْمَسَاجِدَ وَ السُرُجَ
“Allah melaknat para wanita yang sering berziarah kubur, dan orang-orang yang menjadikannya sebagai masjid, dan yang memasangkan lampu padanya.(HR Abu Daud :3236 at Tirmizi :320.)
Hadist ini memiliki beberapa penguat, hingga sampai pada derajat shohih. (lihat iqtido’ siratol mustaqim, tahqiq Dr Nasir bin Abdul karim al Aql :2/186)
Perhatikanlah. bagaimana kuburan para sahabat Rasulullah, tidak satupun dijumpai kuburan mereka diberi penerang atau bangunan diatasnya. bahkan kuburan mereka dibiarkan sebagaimana mestinya, sekedar ditinggikan sehasta, lalu diletakan diatasnya batu sebagai tanda, agar dapat diketahui bahwa itu adalah kuburan, dan tidak lebih dari itu. Oleh karena itu Rasulullah memerintahkan sahabat Ali agar jangan sampai membiarkan kuburan meninggi kecuali harus diratakannya.
(4). Ziarah kubur untuk mencari barokah.
Mungkin ada yang berkata: Mengapa orang ziarah kubur kok dilarang, bukankah ziarah kubur itu disunnahkan.? Ketahuilah wahai saudaraku…, Memang ziarah kubur adalah disunnahkan dalam islam, namun perlu diperhatikan, bahwa ziarah kubur dalam rangka mencari barokah dengan menyentunya, menciumnya, thowaf disekitarnya, dan berdoa ataupun sholat diatasnya adalah perkara yang sama sekali tidak dikenal dalam islam. bahkan hal itu amat jelas laranganya, karena mengantarkan kepada kesyirikan.
Berkata para ulama kita: Tidak boleh memberatkan diri untuk mengadakan perjalanan jauh, untuk menziarai kuburan para nabi dan orang-orang sholeh dan yang selainnya, bahkan hal itu masuk perkara baru . dalil yang menunjukan hal itu adalah sabda Rasulullah;
لاَ تُشَدُّوا الرِّحَالَ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ. اْلَمَسْجِدِ الْحَرَامِ , وَمَسْجِدِيْ هَذَا , وَالْمَسْجِدِ اْلأَقْْصَى
“Janganlah kalian memberatkan diri untuk mengadakan perjalanan jauh kecuali pada tiga masjid. masjidil haram, masjidku ini, dan masjid al aqsho.” (HR Bukhori : 1995 .Muslim : 827)
Adapun ziarah kubur yang tanpa memberatkan diri adalah sunnah, berdasarkan sabda beliau :
” Ziarah kuburlah kalian sesungguhnya dia akan mengingatkan kan kalian kepada akhirat.” (HR Muslim).{lihat Fatwa lajna da’imah :1/286}
Semogah Allah senantiasa menjaga kita dan amalan-amalan yang kita raih dibulan yang suci ini. Wallahu a’lam bishowab.
ABU AMMAR AS SULAWESI