Pada edisi kali ini dan berikutnya kami akan menyuguhkan kepada pembaca al mawaddah yang budiman tentang beografi dan kisah perjalanan Para khalifah-khalifah Alloh yang dikenal dengan Khulafaur Rosyidin yaitu pemimpin pemimpin yang mendapat petunjuk dari Alloh. Mereka adalah Abu Bakar As Shidiq, Umar bin Khotob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib. Mereka merupakan para pemimpin yang menggantikan tugas-tugas Rosululloh sebagai kepala negara, kepala pemerintah dan pemimpin umat, Para tokoh ini merupakan orang-orang yang arif bijaksana, jujur dan adil, juga memiliki andil besar dalam memberikan keputusan dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat.
Semoga dengan membaca kisah kisah mereka, kita akan mendapatkan berbagai faedah dan tambahan ilmu pengetahuan tentang awal mula kejayaan islam pada masa-masa mereka, juga kita akan mengetahui sebab sebab yang menghantarkan mereka kepada kejayaan tersebut. Dan agar kita semua bisa meneladani mereka semua, karena mereka adalah generasi terbaik ummat ini.
Sebagaimana sabda Rasulullah:
خَيْرُالنَّاسِ قَرْنِيْ, ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ, ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya, kemudian generasi seudahnya lagi. (HR: Bukhori:2652, Ahmad: 1/378,442, Tirmidzi: 3859).
Bahkan Rosululloh memerintahkan kepada Ummatnya untuk mengikuti sunnah sunnah mereka.
Sebagaimana sabda Beliau:
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِيْ, عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ.
Maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafaurrosyidin yang di beri petunjuk sesudahku maka gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham.(HR: Abu Daud: 4607, Tirmidzi: 2676, Ibnu Majah: 43,44, Ahmad: 4/126. Dan di shahihkan oleh Syaikh Albani dalam as-Shahihah: 2735)
KHOLIFAH ABU BAKAR AS SHIDIQ
Silsilah keturunan ( Nasab ) Abu Bakar
Nama Beliau adalah Abdulloh bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murroh bin Ka’ab bin Luay bin Gholib al Qurosyi at Taimy. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rosululloh pada kakek keenam yaitu Murroh bin Ka’ab.
Pada masa jahiliyah bernama Abdul ka’bah atau Abdul Uzza kemudian setelah masuk islam bernama Abdulloh bin Utsman. Utsman adalah nama ayahnya yang lebih di kenal dengan Abu Quhafah. Ibu Beliau adalah Ummul Khoir yaitu salma binti Shohr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim.
Kunyah dan julukan Beliau
Beliau mendapat kunyah dalam islam dengan Abu Bakar, disebutkan karena beliau orang yang pertama kali masuk islam dan bersegera dalam menyambut dakwah , dan beliau adalah orang laki laki yang pertama masuk islam tanpa menolak sebagaimana kebanyakan orang orang quraisy. Beliau juga di gelari dengan as Shidiq karena beliau orang yang langsung mempercayai Rosululloh dalam peristiwa isro dan Mi’raj dan juga Beliau senantiasa membenarkan setiap yang datang dari Rosululloh baik perkataan maupun perbuatannya. Bahkan yang memberi gelar itu adalah Rosululloh sendiri.
Alloh berfirman dalam al Qur’an:
والذين جاء بالصدق وصدق به أولئك هم المتقون
“ Dan orang-orang yang membawa kebenaran ( Muhammad ) dan membenarkannya, mereka itulah orang orang yang bertaqwa. (QS. Az Zumar: 33).
Al Imam Ibnu Jarir at Thobari mengatakan: yang di maksud dengan جاء بالصدق ( yang membawa kebenaran) adalah Rosululloh Muhammad, sedangkan yang di maksud وصدق به ( dan membenarkannya ) adalah Abu Bakar.
Pada masa jahiliyah Beliau di kenal dengan ‘al Atiiq’ karena Beliau memiliki paras wajah yang ganteng, kata “ al Atiiq “ di ambil dari kata “ al Itaqoh” yang mempunyai arti bagus pada setiap perkara. Begitu juga setelah masuk islam beliau di juluki al Atiiq ( terbebas) karena beliau adalah orang yang pertama diberikabar gembira berupa di bebaskan dari api neraka.
Aisyah berkata: “Bahwasanya Abu Bakar masuk kepada Rosululloh, kemudian Beliau (Rosul ) mengatakan kepada Abu Bakar: engkau telah dibebaskan oleh Alloh dari api nereka.
Kelahiran dan Pertumbuhan Beliau
Beliau lahir dua tahun setelah kelahiran Rosululloh yaitu dua tahun enam bulan setelah tahun gajah, sehingga usia beliau berdekatan dengan usia Rosululloh, beliau tumbuh di kota Makkah, dan beliau tidak meninggalkan kota tempat tinggalnya kecuali untuk tujuan berdagang. Beliau adalah penghulu suku Quraisy, dan ahlu syura diantara mereka pada zaman jahiliyah.
Imam Nawawi berkata: Abu Bakar termasuk tokoh Quraisy dimasa Jahiliyah, orang yang selalu dimintai nasehat dan pertimbangannya, sangat dicintai dikalangan mereka, sangat mengetahui solusi solusi yang terjadi dikalangan mereka. Tatkala Islam datang Abu Bakar mengedepankan Islam atas yang lain, dan beliau masuk Islam dengan sempurna.
Bersamaan dengan itu, beliau adalah orang yang paling menyamai Rosululloh dari sisi Akhlak dan prilaku. Beliau di kenal sebagai orang yang berakhlak mulia semenjak masa jahiliyah. Semenjak masa pertumbuhannya, beliau adalah orang yang membenci berhala, menganggap rendah akal orang orang yang memuliakan dan menyembah berhala.
Dan beliau juga terkenal sebagai orang yang meninggalkan khomr pada masa jahiliyah, ketika beliau ditanya :’Apakah engkau pernah meminum khomr dimasa jahiliyah ? beliau menjawab : A’udzubillah (aku berlindung kepada Allah), kemudian beliau ditanya lagi, ‘Kenapa?’ , beliau menjawab : aku menjaga dan memelihara muru’ahku (kehormatanku), apabila aku minum khomr maka hal itu akan menghilangkan kehormatan dan muru’ahku.
Perawakan dan sifat Abu Bakar
Beliau adalah berasal dari suku Quraisy bangsa arab yang memiliki perawakan bagus, sebagaimana disebutkan di muka beliau di beri julukan al Atiiq, berikut ini perkataan shohabiah Aisyah selaku putrinya dalam memberikan gambaran tentang keperwakan Abu Bakar.
Telah meriwayatkan Ibnu Saad dari Aisyah bahwa seorang laki-laki berkata kepadanya: Coba sebutkan kepada saya gambaran tentang Abu Bakar, Aisyah menjawab: dia adalah laki-laki kulit putih, tubuhnya kurus, bentuk tubuhnya tidak terlalu lebar, agak bungkuk sedikit, tidak bisa menahan pakaiannya turun dari pinggangnya, tulang-tulang wajahnya menonjol, dan pangkal jemarinya datar.
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Aisyah, bahwa Abu Bakar As Siddiq mewarnai rambutnya dengan pacar dan katam (nama jenis tumbuhan). Dia juga meriwayatkan dari Anas, dia berkata, Rosululloh datang ke Madinah, dan tidak ada salah seorang dari para sahabatnya yang beruban kecuali Abu Bakar, maka dia memberikan semir dengan daun pacar dan katam.
Abu bakar memiliki sifat penyayang, lembut dan memiliki pergaulan yang baik di tengah tengah masyarakat, Selain itu beliau juga terkanal dengan tabiatnya yang rendah hati (tawadhu) dan tidak pernah merasa lebih tinggi terhadap orang orang yang ada disekitarnya.